Tentang Penulis: #14 Hari Pertama Di Indonesia Bertemu 2 Sepupu Dan Tinggal Dengan Mereka Selama 6 Bulan

Tentang Penulis: #14 Hari Pertama Di Indonesia Bertemu 2 Sepupu Dan Tinggal Dengan Mereka Selama 6 Bulan

Setelah penerbangan kami dari Hong Kong mendarat di Bandar Udara Soekarno Hatta, tante nomor 2 dan suaminya menjemput kami dan membawa kami ke rumah mereka yang terletak di daerah Kemang, Jakarta Selatan.

Tinggal di rumah mewah tante nomor 2 selama 6 bulan

Setelah tiba di rumah mereka saya terkejut melihat rumah yang besar sekali, beberapa mobil mewah di tempat parkir, kolam renang, ruang spa dan juga mempunyai beberapa pekerja rumah tangga serta 2 supir.  Bagi saya yang datang dari Hong Kong dan tidak pernah melihat rumah-rumah mewah di Indonesia, saya merasa seperti masuk dalam dunia film-film barat yang saya pernah nonton di layar televisi.  Apalagi kami akan tinggal bersama keluarga tante selama 6 bulan, maka saya merasa sangat gembira dan sekaligus tegang.

Terkejut melihat sepupu-sepupu dilayani sepert anak-anak raja

Tante saya mempunyai 2 anak pada waktu itu, yang paling besar anak laki-laki berusia 12 tahun yang hanya lebih kecil daripada saya beberapa bulan dan anak perempuan yang lebih kecil dari saya 2 tahun.

Kami tiba di rumah tante dan pada waktu itu makan malam telah dihidangkan di meja makan.  Saya sangat terkejut melihat beberapa pekerja rumah tangga melayani sepupu-sepupu saya seperti menyiapkan nasi, lauk dan bahkan menambah minuman saja hanya perlu meneriakkan "Mbak, minum!".  Setelah 4 tahun di Indonesia saya masih tidak terbiasa untuk meminta pekerja rumah tangga yang bekerja di rumah kami untuk membantu mengisi ulang air minum buat saya. 

Peristiwa-peristiwa tersebut sangat membuat saya bingung karena tahun 1980an di Hong Kong masih jarang sekali keluarga yang mempunyai pekerja rumah tangga, maka anak-anak Hong Kong pada waktu itu sangat mandiri dibanding generasi anak-anak Hong Kong saat ini.

Satu kamar dengan sepupu laki-laki saya

Oleh karena kendala bahasa, pada minggu pertama saya dan sepupu-sepupu tidak dekat, meskipun tinggal satu rumah.  Akhirnya yang membuat saya dan sepupu laki-laki menjadi dekat berawal dari konsol permainannya yaitu Nintendo NES.  Hampir setiap hari saya dan sepupu saya setelah dia pulang sekolah kami selalu bermain konsol permainan tersebut bersama.  Pada waktu itu sepupu saya masih kelas 6 SD.  Pagi hari ketika sepupu saya masih sekolah, saya sering kali menghabiskan waktu dengan bermain konsol permainan tersebut sendiri.

Pada mulanya saya bersama ayah, ibu dan adik saya tidur di sebuah kamar tamu di rumah tante, kemudian setelah saya kenal lebih dekat dengan sepupu laki-laki, maka saya pindah ke kamar sepupu laki-laki.  Tentunya sepupu saya menerima saya tidur di kamarnya dengan senang hati, karena ranjang kamar sepupu saya sangat besar dan malam hari kami dapat secara diam-diam bermain konsol permainan bersama.

Nintendo NES, konsol permainan yang menjadi salah satu aktivitas yang paling sering saya lakukan dengan sepupu laki-laki.

Sering berenang bersama sepupu-sepupu

Aktivitas lain yang sering saya lakukan bersama sepupu-sepupu saya adalah berenang di kolam renang pribadi mereka.  Sewaktu dulu di Yuen Long ketika usia saya 7 tahun saya pernah les berenang di kolam renang umum, maka saya tidak mengalami kesulitan bermain dengan mereka di kolam renang.

Masa adaptasi pada awal 1.5 tahun di Indonesia ternyata tidak selancar dan semudah yang saya bayangkan

Para pembaca Oranghongkong.com barangkali berpikir saya sedang menuju kehidupan yang lebih bahagia dibanding sewaktu saya di Hong Kong.  Namun, sebenarnya ini adalah awal dari tekanan-tekanan yang lebih besar buat saya pada awal 1.5 tahun kami tinggal di Indonesia.  Selain harus adaptasi dengan lingkungan baru, dalam 1.5 tahun ini kami mengalami banyak permasalahan yang membuat saya dan keluarga saya tertekan hingga depresi.

Di artikel-artikel selanjutnya akan saya ceritakan apa yang terjadi pada kami pada masa-masa adaptasi di Indonesia.

Tentang Penulis: #15 Cara Berkomunikasi Dan Bergau...
Tentang Penulis: #13 Meninggalkan Hong Kong Dan Te...