Tahukah Anda? Hong Kong Ada Satu Desa Yang Semua Penduduknya Menganut Agama Katolik Sejak 1875

Tahukah Anda? Hong Kong Ada Satu Desa Yang Semua Penduduknya Menganut Agama Katolik Sejak 1875

Banyak sekali penduduk Hong Kong yang menganut agama Katolik.  Ada sebuah desa di distrik Sai Kung 西貢區 [sai1 gung3 keui1] yang merupakan salah satu tempat pertama mulai berkembangnya agama Katolik di Hong Kong. Desa tersebut adalah Yim Tin Tze 鹽田梓 [yim4 tin4 ji2] yang pada umumnya dijuluki oleh penduduk lokal sebagai Yim Tin Tsai 鹽田仔 [yim4 tin4 jai2] yang telah berpenghuni sejak tahun 1700.

Penghuni pertama desa Yim Tin Tsai adalah sepasang suami istri dari Shenzhen

Penghuni pertama desa tersebut adalah seorang yang bernama Chan Man Tak 陳孟德 bersama istrinya yang datang dari Shenzhen.  Mereka kemudian memutuskan untuk pindah ke daerah Sha Tau Kok 沙頭角.  Tidak lama kemudian mereka pindah dari Sha Tau Kok ke sebuah lahan di Sai Kung.  Lalu mereka mulai membuat tambak garam, lahan tersebut kemudian diberi nama Yim Tin Tze yang memiliki arti sebagai tambak garam.

Tidak lama kemudian, mulai banyak penduduk dari tempat lain yang pindah ke desa Yim Tin Tze, maka kemudian Yim Tin Tze memiliki penduduk sebanyak 500 orang.  Desa tersebut pernah memiliki penduduk sebanyak 1200 orang dipuncak kejayaannya.

Area bekas tambak garam di desa Yim Tin Tze. [Foto: Wikipedia]

Sebuah alasan membuat seluruh penduduk Yim Tin Tze menjadi penganut agama Katolik

Pada tahun 1841, pemimpin gereja Katolik Roma pada waktu itu yaitu Paus Gregorius XVI (Bartolomeo Alberto Cappellari) mengutus beberapa misionaris  ke Hong Kong untuk menyebarkan agama Katolik.  Sebagian misionaris memilih untuk melakukan penginjilan di desa Yim Tin Tze.  Pada tahun 1866, sebanyak 30 orang terkemuka di desa Yim Tin Tze yang merupakan keturunan dari Chan Man Tak dibaptis dan mulai menganut agama Katolik.  Mereka kemudian juga menyumbang tanah kepada gereja Katolik Roma untuk membangun gereja dan sekolah di sana.  Gereja St. Joseph's Chapel 聖若瑟堂 [sing3 yeuk6 sat1 tong4] kemudian didirikan pada tahun 1890 dan sampai saat ini masih menjadi salah satu simbol dari desa ini.

Seluruh penduduk desa tersebut kemudian bersepakat untuk mengikuti pemimpin-pemimpin desa untuk menganut agama Katolik.  Inilah sebabnya mengapa desa ini menjadi salah satu tempat asal usulnya agama Katolik di Hong Kong dan juga satu-satunya desa di Hong Kong yang tidak memiliki Aula Leluhur 祠堂 [chi4 tong4].  Oleh sebab itu, desa ini juga mendapat julukan sebagai 教友村 [gaau3 yau5 chyun1] yang artinya adalah "Desa para penganut agama Katolik atau Kristen".

Desa Yim Tin Tze merupakan satu-satunya desa di Hong Kong yang tidak memiliki aula leluhur. [Foto: Wikipedia]
Patung untuk mengenang salah satu misionaris dari Katolik Roma, Joseph Freinademetz yang terletak di dalam gereja St. Joseph Chapel, Yim Tin Tze. [Foto: Wikipedia]

Penduduk terakhir pindah dari Yim Tin Tze pada tahun 1990an

Pada tahun 1960an, Hong Kong mengalami resesi ekonomi, kehidupan penduduk lokal Hong Kong menjadi sangat sulit.  Oleh sebab itu penduduk desa Yim Tin Tze mulai meninggalkan desa ini dan pindah ke negara Britania Raya atau Eropa.  Sebagian mereka kemudian membuka usaha kuliner dan keturunan-keturunan mereka sebagian menjadi orang yang sangat sukses di negara-negara tersebut.  Sebagian kecil dari mereka pada waktu itu memilih untuk pindah ke kota Shenzhen, Amerika Serikat, Kanada, negara-negara Amerika Selatan dan lainnya.

Pada tahun 1970an, atas perjuangan kepala desa Yim Tin Tze pada waktu itu yaitu Chan Kei Fuk 陳己福, desa ini membangun pembangkit listrik pertama.  Chan Kei Fuk juga berhasil mengumpulkan dana sumbangan dari bekas penduduk desa Yim Tin Tze yang tinggal di luar negeri untuk membangun jalur kapal pertama desa Yim Tin Tze.

Pada tahun 1990an, penduduk terakhir di desa Yim Tin Tze juga pindah keluar, kemudian desa ini dikosongkan selama 10 tahun lebih.  Pada tahun 2004, terdapat beberapa sukarelawan yang pergi ke desa Yim Tin Tze untuk merawat gereja St. Joseph's Chapel dan fasilitas-fasilitas lainnya.  Setelah itu ada beberapa bekas penduduk desa Yim Tin Tze memutuskan kembali untuk tinggal di sana.

Rumah-rumah bekas penghuni desa Yim Tin Tze. Rumah kecil di kanan adalah bekas rumah seorang pemimpin agama Katolik di sana. [Foto: Wikipedia]

Pemerintah menjadikan desa Yim Tin Tze sebuah tempat wisata

Pemerintah Hong Kong kemudian pada tanggal 17 Maret 2013 mulai melakukan proyek restorasi atas desa Yim Tin Tze dengan tujuan menjadikan desa tersebut sebuah tempat wisata dengan kapasitas 300 pengunjung.  Saat ini desa Yim Tin Tze terdapat beberapa fasilitas terkait pariwisata atau tempat aktivitas untuk organisasi lokal seperti Louisa Landale Campsite 露綺莎渡假營 [lou6 yi2 sa1 dou6 ga3 ying4], Leisure Kiosk 鄉誼茶座 [heung1 yi4 cha4 jo6] dan lainnya.  Pemerintah pada tahun 2019 juga mengadakan Sai Kung Hoi Arts Festival 西貢海藝術節 [sai1 gung3 hoi2 ngai6 seut6 jit3] di desa Yim Tin Tze untuk menarik orang-orang mengunjungi desa ini.

Cara menuju desa Yim Tin Tze

Desa Yim Tin Tze dapat ditempuh oleh kapal dari Sai Kung Public Pier 西貢公眾碼頭 [sai1 gung3 gung1 jung3 ma5 tau4] dengan perjalanan selama 15 menit.  Namun kapal-kapal tersebut hanya beroperasi pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur umum.  Jadwal kapal dari Sai Kung Public Pier ke Yim Tin Tze adalah pukul 10.00, 11.00, 12.00, 13.00, 14.00 dan 15.00.  Untuk kembali dari Yim Tin Tze ke Sai Kung Public Pier adalah pukul 12.20, 14.20, 16.00 dan 17.00.  Tiket kapal untuk orang dewasa sekitar HK$60, anak kecil dan lansia sekitar HK$40.  Biaya tersebut termasuk tiket masuk untuk mengunjungi gereja St. Joseph Chapel dan bekas tambak garam.

Yim Tin Tze bagian timur saat ini adalah tempat peternakan ikan. [Foto: Wikipedia]

Lokasi (Peta)

Tahukah Anda? 78% Penduduk Hong Kong Memiliki Peng...
Tahukah Anda? Sebagian Besar Penduduk Hong Kong Le...